Selasa, 27 Oktober 2015

Stephen Hawking Ingin Bunuh Diri


Fisikawan sekaligus kosmolog Stephen Hawking akan mempertimbangkan untuk mengakhiri hidupnya sendiri jika ia menjadi beban bagi orang lain atau jika ia tidak memberi kontribusi lebih.

Tetapi, rencana itu nampaknya tidak akan terwujud karena Hawking mengatakan kepada BBC, bahwa ia memiliki banyak tugas karya ilmiah yang harus dilakukan sekalipun penyakitnya menghalangi secara fisik.

"Saya akan mempertimbangkan meminta bantuan bunuh diri jika saya jadi pesakitan atau merasa tidak memberi berkontribusi lebih atau hanya beban bagi orang-orang di sekitar saya," ujar Hawking kepada pewawancaranya, Dara O'Briain.


Ini bukan pertama kalinya Hawking menyatakan rencana bunuh diri. Pada 2014 lalu, Hawking bercerita bahwa pada pertengahan 1980-an ia berusaha untuk mati setelah menjalani operasi trakeostomi.

"Saya sempat mencoba bunuh diri dengan tidak bernapas," katanya. "Namun, refleks bernapas terlalu kuat."

Pada 1985, Hawking juga pernah berupaya meminta bantuan istrinya untuk bunuh diri ketika menderita komplikasi pneumonia, dengan cara mematikan mesin-mesin yang menopang hidup Hawking. Istri Hawking yang bernama Jane, menolak mematikan mesin penopang hidup itu.

Hawking akhirnya mampu melawan penyakitnya dan pulih, lalu menyelesaikan bukunya yang sangat populer, bertajuk "A Brief History of Time."


 "Saya akan terkutuk jika mati sebelum akan mengurai lebih dalam tentang alam semesta," ucapnya.

Hawking menderita penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang membuatnya lumpuh total. Hawking berbicara dengan dibantu perangkat komputer di kursi rodanya yang mendeteksi gerakan otot pipi. Otot pipi Hawking merangkai kata demi kata yang akan diucap, ibarat seperti orang mengentik di keyboard komputer.

Sebuah sensor khusus di komputer akan menangkap gerakan otot pipi Hawking, lalu memberi sugesti kata yang akan digunakan, dan mentransformasikannya menjadi suara.

Penyakit yang diderita sekarang membuat Hawking frustasi karena membuatnya kehilangan gerakan. "Saya ingin bisa berenang lagi. Ketika anak-anak saya masih muda, saya melewatkan tidak bisa bermain dengan mereka secara fisik," tuturnya.

Ketika berusia 21 tahun, dokter memvonis Hawking hanya bertahan hidup selama dua tahun. Pada tahun 1960-an ia telah menggunakan kursi roda, tetapi Hawking terus berjuang agar ia bermanfaat untuk orang lain.